Lecturer Mobility Program and Pengabdian Masyarakat Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Sunan Kalijaga: Pelaksanaan Kegiatan di Seoul, Korea Selatan
Lecturer Mobility
Lecturer Mobility Program and Pengabdian Masyarakat Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Sunan Kalijaga: Pelaksanaan Kegiatan di Seoul, Korea Selatan (21-22 September 2024)
Seoul, Korea Selatan – Pada 21-22 September 2024, Program Mobilitas Dosen dan Pengabdian Masyarakat Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga berhasil melaksanakan dua kegiatan penting. Kegiatan tersebut meliputi Pelatihan Peningkatan Perencanaan Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia di Seoul, Korea Selatan dan Edukasi Kesadaran Halal bagi Diaspora serta Masyarakat Lokal terkait Kosmetik dan Makanan Halal.
Program ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan pekerja migran Indonesia yang berada di Korea Selatan dalam hal pengelolaan keuangan, khususnya dalam manajemen remitansi. Pelatihan tersebut mencakup materi mengenai perencanaan keuangan, investasi, tabungan, dan kewirausahaan, yang diharapkan dapat membantu para pekerja migran merencanakan masa depan yang lebih stabil dan mandiri secara finansial.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya kesadaran halal dalam konsumsi produk kosmetik dan makanan bagi pekerja migran yang tinggal di negara dengan populasi Muslim yang minoritas. Dengan meningkatnya pemahaman tentang kehalalan produk, diharapkan para pekerja migran menjadi lebih selektif dan bijak dalam memilih produk yang mereka konsumsi.
Bagi dosen yang terlibat, program ini menjadi kesempatan berharga untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang manajemen keuangan, industri halal, serta pengembangan keterampilan sosial. Selain itu, interaksi dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang budaya memberi peluang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi antarbudaya.
Pengalaman internasional ini juga membuka peluang kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional, memperkuat reputasi dan kredibilitas dosen sebagai ahli dalam bidang edukasi halal, keuangan, dan sosial. Dengan kontribusi nyata kepada komunitas pekerja migran, dosen juga dapat menunjukkan dedikasi mereka terhadap pengembangan masyarakat.
Meski memiliki dampak positif yang signifikan, pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Hambatan seperti perbedaan bahasa dan budaya, tingkat pendidikan peserta yang bervariasi, serta keterbatasan waktu menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Motivasi peserta yang beragam dan keterbatasan sumber daya juga menjadi tantangan dalam mengoptimalkan hasil dari pelatihan ini.
Pelatihan tentang kesadaran halal dan manajemen remitansi bagi buruh migran, khususnya di Korea Selatan, sangat penting untuk membantu mereka tidak hanya memahami konsumsi halal, tetapi juga mengelola penghasilan mereka dengan bijak. Meskipun menghadapi beberapa kendala, program ini telah berhasil memberikan manfaat yang signifikan bagi pekerja migran Indonesia dan meningkatkan keterampilan sosial serta pengetahuan mereka. Ke depan, diharapkan kegiatan semacam ini dapat lebih disempurnakan dan diperluas untuk menjangkau lebih banyak pekerja migran dan masyarakat lokal di berbagai negara.